Pasar e-commerce di Asia Tenggara diproyeksikan akan mencapai
nilai $172 miliar pada
tahun 2025.
Lanskap e-commerce di Asia Tenggara sedang mengalami transformasi yang luar biasa, yang didorong oleh badai kemajuan teknologi yang sempurna, perubahan preferensi konsumen, dan dampak pandemi COVID-19.
Dengan adopsi teknologi seluler yang cepat, peningkatan jumlah pembeli online, dan popularitas metode pembayaran digital, pasar e-commerce di kawasan ini siap untuk tumbuh secara eksponensial.
Faktor penentu dalam lanskap e-commerce Asia Tenggara adalah kebangkitan perdagangan seluler atau m-commerce. Kawasan ini memiliki salah satu tingkat adopsi ponsel pintar tertinggi di dunia,
perangkat seluler telah menjadi sarana utama untuk mengakses internet dan terlibat dalam belanja online, pengantaran makanan, dan konsumsi secara keseluruhan.
Dengan lebih dari 50% penjualan online di Asia Tenggara dilakukan melalui perangkat seluler, bisnis semakin berfokus untuk mengoptimalkan platform mereka untuk pengalaman belanja seluler yang mulus.
Seiring dengan terus meningkatnya pasar e-commerce di kawasan ini, dengan Indonesia yang memimpin dan para pemain utama yang mendominasi pasar, masa depan e-commerce di Asia Tenggara terlihat menjanjikan, menandai era baru kenyamanan dan inovasi bagi konsumen dan bisnis.